Friday, November 11, 2016

Seluruh Perguruan Tinggi Di Himbau Oleh Menteri Keuangan Untuk Ikut Serta Dalam Perkembangan Ekonomi

SURABAYA - Koran Jabar, Peran perguruan tinggi seperti ITS ini, tambahnya. Sangat penting, sebab Indonesia masih menghadapi tantangan domestik dari segi infrastruktur yang belum memadai. Selain itu, tingkat inovasi dalam negeri yang masih rendah, serta pasar keuangan domestik yang belum berkembang, sehingga belum mampu mendukung pendanaan, ungkap Menkeu Sri Mulyani.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menghimbau juga agar perguruan tinggi ikut menyukseskan pembangunan serta menumbuhkan perekonomian negara melalui penciptaan berbagai inovasi teknologi. Hal tersebut disampaikannya, menyusul tantangan perekonomian global yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Saat orasi ilmiah dalam Sidang Dies Natalis Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ke-56, di Graha ITS, Surabaya, Kamis (10/11/2016).

"Civitas akademika ITS hendaknya ikut menjawab hal itu, karena posisi pemerintah saat ini berusaha menanggapi kondisi perekonomian itu, dan Inovasi merupakan kunci penting bagi  negara guna mengakselerasi produktivitas dan pembangunan ekonomi. Saya ingin agar inovasi yang diciptakan ITS dapat bermanfaat besar bagi kesejahteraan masyarakat,” paparnya.

Mendukung iklim pengembangannya, Menkeu Sri Mulyani menjelaskan. Bahwa saat ini pemerintah tengah berupaya mengaplikasikan sektor inovasi teknologi yang dihasilkan dari perguan tinggi.
"Langakh-langkah yang diambil, antara lain reposisi lembaga pendidikan dan lembaga riset negara, pengembangan wahana interaksi dan kolaborasi antara industri, peneliti dan akademisi, serta penataan hukum yang mengarah pada riset dan inovasi," jelasnya.

“Saya berharap dalam usia yang telah melebihi setengah abad ini, ITS dapat terus mempertahankan dan meningkatkan reputasi internasionalnya. Pencapaian tersebut hendaknya juga dapat memacu ITS untuk berkarya dan berkontribusi lebih banyak lagi,” tambahnya.

Kualitas infrastruktur Indonesia kerap menjadi topik pembahasan di berbagai diskusi. Dalam laporan Global Competitiveness Report 2016-2017, kualitas infrastruktur Indonesia berapa pada peringkat 60 dari 138 negara. Posisi tersebut masih jauh dari negara tetangga seperti Thailand di peringkat 49 dan Malaysia di peringkat 24.

Peringkat tersebut menunjukkan infrastruktur menjadi tantangan utama. Padahal infrastruktur menjadi salah satu kunci utama dalam meningkatkan daya saing.
Berdasarkan studi empiris World Economic Outlook pada Oktober 2014, pembangunan infrastruktur yang masif dapat memberikan efek ganda yang besar bagi pertumbuhan ekonomi. Selain itu, investasi publik pada sektor infrastruktur, teknologi dan pendidikan juga dianggap dapat meningkatkan permintaan dan menekan tingkat ketimpangan.

“Tersedianya kualitas infrastruktur yang memadai akan memberikan ruang seluas-luasnya bagi sektor industri untuk tumbuh dan berkembang. Karena, infrastruktur mampu menciptakan persaingan pasar yang sehat. Peningkatan aksesibilitas antar daerah dan pasokan listrik yang merata sehingga mampu menciptakan kondisi pasar yang lebih efektif untuk dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat,” tandasnya. ***RED

No comments:
Write komentar

Powered by Blogger.

Sponsor

Video Of Day

Flickr Images