Thursday, November 17, 2016

Wali Kota Tangerang Datangi Kementerian PU-Pera

TANGERANG - Koran Jabar, Wali Kota Tangerang Arief R Wismanyah mendatangi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) untuk menangani persoalan banjir di wilayahnya, terutama Perumahan Total Persada, Kecamatan Periuk, Rabu 16 November 2016.

Salah satu poto banjir di perumahan. Saat melakukan koordinasi terkait penanganan banjir dengan Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PU-Pera di Jakarta, Arief melaporkan, bahwa sebagimana daerah lain, Kota Tangerang juga mengalami banjir yang paling di Total Persada dengan ketinggian sekitar dua meter. Hal itu karena rumah warga berada di bawah tanggul.

"Penanganan banjir harus dikerjakan melalui program yang jelas dan berkesinambungan. Jadi penanganannya harus melibatkan berbagai pihak, untuk itu lah kami ke sini," katanya.

Arief juga menyampaikan, terima kasih kepada Kementerian PU-Pera karena sudah melakukan normalisasi di Sungai Cirarab kurang lebih 3 Km dari Situ Bulakan arah ke Bendung Sarakan. Namun hal itu belum sampai selesai.

"Oleh karenanya kami memohon agar normalisasi ini bisa dilaksanakan sampai dengan Bendung Sarakan dan terus hingga ke Muara Sungai Cirarab," harapnya.

Selain itu, Arief meminta kepada pemerintah pusat untuk melakukan normalisasi Situ Bulakan yang saat ini kondisinya sangat dangkal berkisar antara 40 hingga 200 Cm.

"Di situ ada Situ Bulakan seluas 19 hektare, 2008 sudah pernah dilakukan normalisasi kami minta dinormalisasi lagi, karena kewenangannya memang bukan di Pemerintah Kota Tangerang," tuturnya.

Tak hanya itu, dia meminta agar Kementerian PU-Pera bisa mengeruk di Sungai Sabi dan juga penataan daerah aliran Sungai Sabi dan Cisadane sehingga aliran Kali Sabi tidak tertahan. Pasalnya, selama setahun ini sudah tiga hingga empat kali Sungai Sabi meluap.

"Oleh karenanya kami mohon tambahan kegiatan berupa pengerukan Kali Sabi, penataan pertemuan Kali Sabi dan Kali Cisadane dan juga sodetan Kali Sabi ke Cisadane melalui Kali Cicayur," katanya.

Sementara hal yang mendesak adalah, penambahan pompa air di Total Persada yang saat ini sudah ada 20 pompa dan delapan  di antaranya dari Kementerian PU-Pera. "Sehingga bisa mempercepat proses pengeringan," jelas Arief. ***RED

No comments:
Write komentar

Powered by Blogger.

Sponsor

Video Of Day

Flickr Images