KAB SUBANG -Koran Jabar, Bupati II dilaksanakan Rapat Sosialisasi Rencana Induk Pelabuhan Patimban Provinsi Jawa Barat. Rapat ini dihadiri oleh Plt. Bupati Subang Hj. Imas Aryumningsih SE, Perwakilan Kementerian Perhubungan Kasman selaku Ketua Tim Perencanaan Pelaksanaan Persiapan Pembuatan Pelabuhan Patimban, Kepala BAPPEDA Kab. Subang Dr. H. Komir Bastaman, M.Si dan perwakilan Kepala SKPD Dan Camat Kabupaten Subang.

Bupati Subang menyampaikan Pelabuhan Patimban merupakan program pembangunan nasional oleh karena itu Mengenai RT/RW harus diselesaikan. Dengan Adanya pelabuhan Patimban diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat juga diharapkan dapat mempromosikan pariwisata yang ada di Kab. Subang mudah-mudahan jalannya pembangunan pelabuhan patimban berjalan lancar dan dapat membawa kemajuan bagi Kabupaten Subang.
( Baca : Pengajian Rutin Di Padepokan Pemkab Dalam Rangka Ulang Tahun Kopri ke-45 )
Selanjutnya Perwakilan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia selaku Ketua Tim Perencanaan pelaksanaan persiapan pembuatan Pelabuhan Patimban Kasman menyampaikan ditunjuknya pelabuhan Patimban karena kondisi Pelabuhan Tanjung Priok sudah sangat padat. Oleh karena dibangun alternatif pembangunan pelabuhan lain Pelabuhan Patimban ini merupakan kebijakan nasional dan target 2019 sudah mulai beroperasi.
"Untuk itu dibutuhkan kerjasama antar institusi untuk saling mendukung dalam rangka akselerasi pembangunan.
Sebagian besar dana bersumber dari bantuan pemerintah jepang, untuk itu beberapa persyaratan harus dipenuhi diantaranya memiliki izin lingkungan dan tidak bertentangan dengan tata ruang. Pelabuhan Patimban telah ditetapkan Presiden sebagai proyek strategis nasional sesuai dengan Perpres Nomor 47 Tahun 2016 tentang penetapan Pelabuhan patimban di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat sebagai proyek strategis nasional, Pelabuhan Patimban didesain untuk melayani peti kemas maksimun 7.500.000 TEUS dan 600.000 CBU. Tahapan pembangunan jangka pendek dimulai pada tahap 1 Fase 1 2017-2019 Tahap I Fase 2 2020-2021, Jangka menengah Tahap II 2022-2026, Jangka Panjang Tahap III 2027-2036. Total pembiayaan direncanakan 44,93 Trilyun rupiah dimana sebagian bersumber dari pembiayaan jepang. ***RED
No comments:
Write komentar